Repotting Caladium untuk mendapatkan pertumbuhan lebih baik


caladium puppy love
Caladium Puppy Love (foto : kebun esaa)

wOw – Besar kecilnya pot yang digunakan untuk menanam caladium adalah penting untuk memberikan hasil penampilan caladium yang memukau. Pemilihan pot yang tidak proporsional atau tidak sesuai dengan besar kecilnya tanaman justru akan menguragi performa caladium. Pot yang terlalu besar dibandingkan ukuran tanamannya, akan berakibat caladium kurang subur karena penyerapan nutrisi yang tidak optimal, hal ini disebabkan nutrisi akan menyebar kesemua bagian media tanam didalam pot dan akar tanaman belum menjangkau. Demikian juga kalau pot terlalu kecil, nutrisi tidak cukup dan akar tanaman akan saling berebut. Pot yang proporsional dengan besarnya tanaman disamping membuat tanaman caladium lebih subur, juga akan menambah cantik penampilan caladium tersebut.

Sebaiknya penanaman caladium di pot, disesuaikan dengan besar kecilnya caladium yang akan ditanam. Bila mau menanam caladium dari bibit, pilih pot yang kecil untuk bibit, biasanya ukuran 8 – 10 cm. Seiring dengan pertumbuhan tanaman yang kian membesar, maka pot juga harus diganti dengan ukuran yang lebih besar. Proses inilah yang biasa disebut dengan repotting. Kapan waktu repotting yang tepat dan apa manfaat dilakukan repotting. Dua pertanyaan inilah yang kurang diperhatikan bahkan sering diabaikan, karena melihat kondisi tanaman caladiumnya sehat dan tidak ada masalah. Padahal repotting ini sangat penting sekali untuk mendapatkan pertumbuhan caladium yang lebih baik dan berkelanjutan.

Baca juga : Gangguan fisiologis pada caladium dan penanganannya

Manfaat melakukan repotting

  1. Memperbarui media tanam yang sudah lapuk, sehingga menyebabkan media tanam berkurang porousitasnya, atau media tanam yang sudah asam dan sudah miskin hara.
  2. Dengan memindahkannya caladium ke ukuran pot yang lebih besar, akan ada ruang yang lebih untuk pertumbuhan akar-akar caladium, yang sebelumnya di pot lama yang sudah penuh.
  3. Ketika melakukan repotting juga bisa untuk mengecek kondisi perakaran dan umbi caladium, jika mengalami masalah, seperti ada serangan hama dan penyakit pada perakaran atau umbinya, maka bisa segera dilakukan tindakan pengobatan dan pencegahan.

Waktu yang tepat melakukan repotting

  1. Indikator tanaman caladium sehat dan tumbuh optimal adalah ukuran daun baru yang keluar lebih besar dari ukuran daun yang lama. Bila ukuran daun baru yang keluar mengecil, pertanda bahwa media tanam sudah miskin hara, dan kemungkinan juga sudah bersifat asam, bisa dicek dengan pH meter (pH normal untuk caladium 6 – 7).
  2. Caladium berhenti tumbuh, atau membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk memunculkan daun baru.
  3. Rumpun atau tajuk caladium sudah memenuhi bibir pot. Hal ini berarti ruang tumbuh caladium sudah habis.
  4. Semakin lama media tanam akan mengalami pelapukan dan menjadi padat. Media tanam yang sudah memadat akan mengurangi porousitas media tanam tersebut, dan akan menghambat pertumbuhan perakaran caladium. Akan berdampak pada menurunnya performa caladium dan dengan porousitas yang jelek, air siraman akan menggenang dalam media tanam dan sangat rawan akan tumbuhnya jamur penyebab pembusukan akar maupun umbi caladium.
  5. Media tanam mengalami penyusutan. Beberapa jenis media tanam mempunyai sifat seperti ini, mudah menyusut. Bila media tanam sudah berkurang sampai terlihat perakaran atau umbi caladium, maka perlu segera dilakukan repotting.

Langkah – langkah melakukan repotting

  1. Siapkan caladium yang akan direpotting, media tanam, potongan sterofom dan pot dengan ukuran lebih besar atau sama kalau tujuan repotting hanya untuk mengganti media tanam. Pot tidak harus baru, yang penting pot tersebut sudah bersih. Pastikan media tanam pada caladium yang akan direpotting dalam kondisi basah, agar mudah terlepas dari potnya.
  2. Lepaskan caladium dari potnya, kalau tanaman masih kecil bisa dibalik dengan kondisi pot diatas dan media tanam ditahan dengan telapak tangan. Kemudian ketok-ketok potnya sampai lepas caladium tersebut. Bila tanaman sudah besar dan tidak memungkinkan untuk disangga dengan telapak tangan, maka tanaman caladium tersebut direbahkan, kemudian diketok-ketok potnya sambil pelan-pelan ditarik tanaman caladium tersebut sampai terlepas dari potnya.
  3. Bila repotting yang dilakukan untuk mengganti media tanam, maka setelah terlepas dari potnya, semprot dengan air perlahan-lahan pada bagian perakarannya, sampai media tanam yang menempel bersih. Dilakukan penyemprotan dengan air agar perakaran caladium tidak rusak.
  4. Masukan potongan sterofom (ukuran 1 – 2 cm) pada dasar pot setinggi 20% dari tinggi pot, tujuannya agar media tanam tidak cepat habis dan bila dilakukan perendaman pot, yang terendam sampai batas sterofom, sehingga media tanam tidak cepat membusuk. Media tanam yang membusuk akan beresiko untuk tumbuhnya jamur.
  5. Masukkan media tanam baru diatas potongan sterofom sampai ketinggian 25 – 30% dari tinggi pot.
  6. Masukkan tanaman caladium dan posisikan tanaman ditengah pot.
  7. Tambahkan media tanam sampai memenuhi permukaan pot atau sampai batas pangkal tangkai daun caladium.
  8. Siram media tanam sampai basah, untuk mengurangi stress air siraman bisa ditambahkan vit B1, letakkan caladium yang baru direpotting tersebut ditempat yang teduh, dan berikan tatakan air dibawah pot dengan ketinggian air 1 – 2 cm.
  9. Setelah tanaman caladium terlihat mulai segar, lebih kurang 3 -7 hari, pindahkan caladium tersebut pada tempatnya dan sesuaikan dengan kondisi habitat caladium tersebut, toleran terhadap matahari penuh atau butuh naungan. Namun tatakan air tetap dipasang dibawah pot.

Baca juga : 3 faktor dasar menyiram caladium yang benar

Komentar