Media tanam Anggrek yang terbaik untuk pertumbuhan dan pembungaan


Anggrek cattleya hibrida
Anggrek Cattleya (foto : 123_Orchid)

wOw — Dengan semakin langkanya beberapa media tanam anggrek yang ada dipasaran, dan kalaupun ada harganya cukup mahal. Sehingga kurang kompetitif untuk sekala usaha. Inovasi para pembudidaya anggrek pun muncul untuk memenuhi kekurangan media tanam maupun untuk efisiensi biaya. Artikel ini menambahkan media tanam baru yang pada artikel lalu (2009) media tanam tersebut belum banyak dipakai. Media tanam anggrek yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu; tidak mudah lapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi udara yang baik, mampu mengikat air dan zat hara secara baik, mudah didapatkan, dan harga relatif murah.

Agar tanaman anggrek tumbuh dan berbunga dengan baik dibutuhkan media tanam dengan pH berkisar 5 – 6. Pemilihan media tanam ini penting dan harus disesuaikan dengan jenis tanaman anggrek yang akan ditanam. Karena setiap jenis tanaman anggrek mempunyai kesesuaian yang berbeda terhadap media tanam. Juga, media tanam merupakan sarana agar pertumbuhan dan bunga tanaman anggrek dapat optimal.

  1. Sphagnum moss

Sphagnum moss mempunyai daya pengikat air yang sangat baik. Sebagai media tanam sphagnum moss juga mempunyai aerasi dan draenase yang cukup baik. Sphagnum moss mengandung unsur N (Nitrogen) 2 – 3%. Ketersediaan moss dialam sudah mulai berkurang dan harga juga mulai naik. Media tanam sphagnum moss cukup baik untuk menanam anggrek bulan. Juga baik untuk tanaman bibit dan seedling, yang mana tidak banyak membutuhkan penyiraman.

2. Sabut kelapa

Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam cukup baik, karena sabut kelapa mempunyai daya simpan air yang baik. Sabut kelapa mudah didapatkan dan harganya murah. Sayangnya sabut kelapa mudah lapuk dan busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit. Jadi bila ingin memakai sabut kelapa sebagai media tanam anggrek, pilih sabut kelapa yang sudah tua. Dan cepat diganti bila sudah lapuk. Sabut kelapa baik untuk media tanam anggrek bulan. Sabut kelapa juga mengandung tannin yang tinggi. Yang dapat menjadi racun tanaman. Untuk itu sebelum digunakan perlu dilakukan perendaman selama 3 hari, dan air setiap hari diganti. Kemudian sabut kelapa dicuci sampai bersih, lalu dikeringkan.

3. Arang kayu

Arang kayu tidak mudah lapuk, dan mudah didapatkan. Arang kayu merupakan media tanam yang steril, sehingga tidak mudah ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Arang kayu merupakan pilihan utama pembudidaya anggrek didaerah yang berkelembaban tinggi. Namun arang kayu sukar mengikat air dan miskin zat hara. Untuk itu harus sering menyiram dan memupuk. Arang kayu bisa digunakan untuk media tanam semua jenis tanaman anggrek. Tapi paling baik digunakan sebagai media tanam anggrek Dendrobium dan Cattleya. Karena sifatnya yang kurang mengikat air maka tidak baik untuk media tanam anggrek bibit.

4. Pakis

Pakis sebagai media tanam cukup baik, mempunyai daya ikat air, aerasi dan drainase yang baik. Daya lapuk pakis secara berlahan-lahan. Dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Sayangnya pemakaian pakis sebagai media tanam mempunyai saingan dengan tanaman hias lainnya. Semakin hari ketersediaan pakis juga semakin berkurang. Karena tergantung dari tanaman pakis dialam dan belum dibudidayakan. Pakis cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk tanaman anggrek bulan.

5. Rockwool

Rockwool adalah olahan dari batu gunung vulkanik diproses menjadi serat dengan ukuran 0,006 – 0,01 mm. Biasanya dalam bentuk lembaran rockwool dan mempunyai fungsi untuk isolator panas di pabrik. Rockwool sebagai media tanam anggrek sudah digunakan di Denmark dan Belanda. Rockwool mempunyai pori yang seragam, sehingga baik digunakan untuk media tanam anggrek. Sebagai media tanam tidak mudah lapuk, mampu menyimpan air, hara dan udara dengan merata. Memang rockwool tidak mengandung hara, tapi mampu menyimpan pupuk dari penyiraman. Mungkin ketersediaannya yang masih belum merata dan agak sulit. Media tanam ini bisa digunakan untuk semua jenis tanaman anggrek, namun sangat cocok untuk tanaman angrek bulan.

6. Humus kaliandra

Sisa lapukan daun dan batang kaliandra menjadi humus yang disukai tanaman anggrek. Pada media tanam ini anggrek lebih subur, karena media tanam humus kaliandra mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Namun humus kaliandra hanya bisa dipakai satu segmen saja sekitar 4 – 6 bulan, setelah itu hancur. Selain itu humus kaliandra hanya cocok digunakan untuk musim kemarau. Ketika musim hujan humus kaliandra mudah lapuk dan sangat lembab, sehingga jadi tempat yang nyaman untuk tumbuh jamur dan bakteri. Untuk mengetahui penyakit anggrek saat musim hujan lanjutkan membaca awas jamur dan bakteri musuh anggrek... Media tanam humus kaliandra baik digunakan untuk tanaman remaja anggrek dendrobium.

7. Serutan dan potongan kayu

Media tanam serutan dan potongan kayu ketersediaannya melimpah, dan mempunyai drainase dan aerasi yang baik. Namun daya serap tehadap air lemah. Memang proses pelapukan media tanam ini lambat, karena kandungan lignin dan selulosa pada kayu, namun rentan terhadap serangan rayap. Bisa digunakan untuk semua jenis tanaman anggrek.

8. Pecahan batu bata/genteng dan stirofoam

Bahan ini hanya sebagai media tambahan pada dasar pot dan dipadukan dengan media tanam utama. Penggunaannya dipotong – potong ukuran  1 – 2 cm. digunakan didasar pot dengan ketinggian 20% dari tinggi pot. Tujuan potongan batu bata atau genteng sebagai pemberat untuk penggunaan pot plastik. Selain itu juga berfunsi agar aerasi dan draenasie lancar. Biasanya dipadukan dengan media tanam humus kaliandra atau cacahan pakis.

Sebelum digunakan sebaiknya media tanam disterilisasi agar bebas hama dan penyakit. Lebih jelas tentang hama yang sering menyerang anggrek teruskan membaca artikel hama yang merusak anggrek. Sebab selama dalam penyimpanan berbagai hama atau penyakit mungkin bersarang didalamnya. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, tindakan pencegahan jauh lebih penting. Biasanya para pembudidaya anggrek menggabungkan beberapa jenis media tanam dalam budidayanya. Contohnya cacahan pakis digabungkan dengan arang kayu, atau humus kaliandra dengan arang kayu. Bahkan ada yang menggabungkan 3 – 4 media tanam. Contohnya penggabungan media tanam antara cacahan pakis, kulit kayu dan arang, atau cacahan pakis, humus kaliandra, arang dan pecahan batu bata.

Penggunaan media tanam campuran cenderung mendorong pertumbuhan tanaman anggrek lebih baik, dari pada penggunaan media tanam tunggal. Karena masing-masing media tanam dengan kekurangan dan kelebihannya akan saling mendukung. Artinya kekurangan dari media tanam tertentu dapat ditutupi oleh media tanam yang lain. Contohnya penggunaan pecahan batu bata atau stirofoam, pada dasar pot akan memperlancar drainase dan aerasi. Namun stirofoam maupun batu bata tidak mengandung hara. Kelemahan ini ditutupi oleh penambahan cacahan pakis dan humus kaliandra diatasnya.

Pemilihan media tanam anggrek yang tepat untuk budidaya adalah dibutuhkan untuk menghasilkan pertumbuhan yang baik dan pembungaan yang optimal. Untuk pembudidaya anggrek pertimbangan harga dan ketersediaan media tanam mutlak dipertimbangkan. Karena media tanam merupakan komponen produksi yang akan berpengaruh pada biaya per unit produksi.

Komentar