3 cara memperbanyak keladi cepat dan mudah dilakukan


Keladi alam Indonesia
Keladi spesies Indonesia (foto : wawa Orchid)

wOw – Budidaya keladi atau caladium sangat menggiurkan. Apalagi grafik pertumbuhan hobiis keladi yang terus menanjak. Keladi mudah diperbanyak, baik secara vegetatif maupun generatif. Memperbanyak generatif adalah dengan cara mengawinkan bunga dari indukan sehingga dihasilkan biji. Sedangkan memperbanyak dengan cara vegetatif yaitu pemisahan anakan dan mencacah umbi. Cara vegetatif akan menghasilkan anakan yang sifat dan karakternya sama dengan induknya. Dan cara generatif, sifat dan karakter anakan bisa sama atau beda dengan induknya, walapun perkawinan dari jenis yang sama. Cara generatif biasanya digunakan untuk menghasilkan keladi hibrida atau keladi jenis baru. Juga bisa untuk menjual biji dari jenis keladi hibrida yang terbaik.

Baca juga : tips merawat keladi agar tumbuh subur dan tidak dorman

Memisahkan anakan adalah cara yang paling sederhana. Sayangnya waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh tanaman baru relatif lebih lama dan jumlah anakannya juga lebih sedikit. Namun bagi hobiis pemula disarankan dengan cara ini, karena tinggkat keberhasilannya tinggi. Cara memperbanyak keladi dengan cacah umbi paling populer digunakan oleh pekebun kaladi. Memang sedikit rumit, namun hasil anakan yang didapatkan jauh berlipat.

A. Pemisahan anakan
Umumnya tanaman keladi yang berumur mulai 4 bulan sudah menghasilkan tunas anakan baru yang berdaun. Tunas-tunas anakan ini dapat dipisahkan dari induknya. Adapun cara memisahkannya sebagai berikut :

  • Siapkan pot yang sudah dibersihkan, lebih baik memakai pot yang baru dan ukuran pot disesuaikan dengan besar kecilnya anakan. Untuk induk bisa menggunakan pot yang lama, bila masih terlihat sesuai.
  • Isikan bagian bawah pot dengan potongan sterofoam ukuran 1 – 2 cm setinggi 20 – 25 % dari tinggi pot (sterofoam murah dan ringan).
  • Diatas sterofoam isi dengan campuran media tanam untuk keladi hingga ketinggian 30% dari tinggi pot. Campuran media tanam yang baik untuk keladi silahkan baca membuat media tanam caladium untuk tumbuh subur.
  • Keluarkan tanaman keladi dari pot dengan cara mengeluarkan sebagian media tanam yang ada di pinggir pot, pelan-pelan jangan sampai memutus akar. Kemudian tanaman dibalik dengan menahan medianya dengan tangan, dan tarik pelan-pelan potnya.
  • Setelah tanaman keladi lepas dari pot, cuci akar-akar keladi sampai bersih dari media tanam, dan bersihkan juga akar-akar yang mati atau tidak berfungsi. Selanjutnya pangkal anakan dapat dipisahkan dari induknya bersama umbinya, dengan memotongnya menggunakan pisau yang tajam dan steril.
  • Bekas luka potongan pada umbi anakan dan induknya diolesi dengan fungisida atau kapur, kemudian kering anginkan kira-kira selama 1 jam.
  • Setelah luka potongan terlihat kering tanam anakan dan indukan pada pot yang sudah disiapkan dengan media tanam baru.
  • Selanjutnya siram tanaman dengan campuran atonik dan vit B1 dengan dosis 1 cc per liter, sampai media tanam basah dan air mengucur dari bawah pot. Setelah air siraman tuntas taruh tanaman pada tempat yang teduh 2 – 3 hari. Setelah 3 hari tanaman dipindahkan pada tempat dibawah naungan paranet dan disiram setiap hari.

B. Pencacahan umbi
Memperbanyak keladi dengan umbi merupakan cara yang terbaik dan paling sering dilakukan oleh para bekebun keladi. Karena dalam waktu singkat anakan baru yang dihasilkan banyak. Tingkat kegagalannya hanya 2 – 3%, dan anakan yang dihasilkan akan sama dengan induknya. Dalam satu umbi bisa dihasilkan 20 – 40 potongan umbi, tergantung ketrampilan yang melakukannya dan ukuran umbinya. Umbi keladi kaya akan tunas dan bakal tunas, yang tersebar hampir diseluruh bagian umbi. Terkadang tunas-tunas itu tidak terlihat oleh mata. Bakal tunas baru muncul setelah dilakukan penanaman.

Perbanyakan lewat pencacahan umbi sebaiknya dilakukan saat musim hujan. Karena keladi menyukai kelembaban tinggi, sementara bila dilakukan saat musim kemarau tingkat kegagalannya cukup tinggi. Umbi yang bisa dilakukan pencacahan minimal berdiameter 2 cm, makin besar umbi makin banyak calon anakan yang dihasilkan.
Adapun cara cacah umbi yang pertama bersihkan akar-akar yang ada di umbi, kemudian bersihkan umbi dari tanah/media tanam dengan menggunakan sikat halus dan air mengalir. Setelah bersih umbi dikering anginkan minimal selama seminggu, hal ini agar umbi tidak bergetah. Lebih lama penyimpanan tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Disarankan penyimpanan ditempat yang lembab agar umbi tidak keriput.
Metode cacah umbi ada dua cara sebagai berikut :

  1. Cara cungkil mata tunas
    Cara ini butuh ketelitian, karena satu per satu mata tunas umbi dicungkil, lalu diiris kecil-kecil, dengan ukuran sekitar 3 – 5 mm. Irisan cungkilan mata tunas umbi tersebut berbentuk kotak.
  2. Cara pengirisan umbi utuh
    Pada cara ini umbi langsung dbelah dua. Selanjutnya masing-masing bagian diiris tipis-tipis dengan ketebalan 3 – 5 mm. Kemudian irisan tipis tersebut dibelah-belah setiap bagian mengandung 1 mata tunas. Pembelahan umbi sebaiknya dilakukan dari sisi atas umbi ke bawah.

Setelah pencungkilan mata tunas atau pengirisan umbi selesai, masukan potongan umbi tersebut dalam wadah berisi air bersih untuk mencuci dan menghilangkan getah yang tersisa. Aduk dengan kayu yang bersih secara berlahan-lahan, agar getah cepat larut dalam air. Pengadukan jangan menggunakan tangan, dapat menyebabkan gatal-gatal. Alternatif pencucian dapat menggunakan air yang mengalir. Lakukan cara pencucian tersebut diulang hingga 3 kali, atau sampai getahnya hilang. Pastikan getahnya sudah bersih, sebab potongan umbi yang masih bergetah mudah sekali membusuk.

Tiriskan potongon umbi tersebut, kemudian rendam dalam larutan fungisida selama 5 – 10 menit, dosis sesuai jenis fungisida yang digunakan. Tujuannya untuk menghindari serangan jamur. Setelah itu kering anginkan potongan umbi tersebut diatas koran. Setelah kering potongan umbi dapat disemaikan diatas media tanam. Plih media tanam yang steril. Potongan umbi diletakkan diatas media, tidak perlu dipendam. Disarankan potongan umbi yang berkulit menghadap media tanam, dan potongan umbi jangan ada yang bersinggungan atau menumpuk.
Siram media tanam hingga jenuh dengan air biasa. Tutup wadah persemaian dengan plastik bening erat-erat. Jika persemaian dilakukan pada musim kemarau tambahkan tutup dengan plastik hitam, untuk mengurangi terpaan sinar matahari langsung. Letakkan semaian bibit tersebut dibawah naungan paranet 70 – 80% (tempat teduh).

Baca juga : cacah umbi, cara memperbanyak caladium dengan cepat

Biasanya dua minggu setelah persemaian mulai keluar akar. Dan pada minggu ke lima akan mulai muncul tunas. Biarkan tetap diwadah semaian dan jangan dibuka sampai keluar daun 2 helai. Setelah itu dipindah tanamkan ke pot ukuran 8 – 10 cm. Masukkan kedalam sungkup plastik agar tanaman cepat besar. Sungkup dibuka setiap 7 – 10 hari. Satu bulan didalam sungkup tanaman keladi akan bertambah daun 2 – 3 helai. Tanaman siap dipasarkan.

C. Persemaian biji
Biji dihasilkan dari perkawinan bunga jantan dan bunga betina. Bisa dari tanaman yang sama atau berbeda, namun dari jenis yang sama. Perkawinan bunga banyak dilakukan dengan melakukan penyilangan dengan jenis yang berbeda untuk mendapatkan jenis tanaman baru atau biasa disebut dengan keladi hibrida. Panen buah setelah masak umumnya 45 hari setelah dilakukan perkawinan bunga. Satu bunga biasanya menghasilkan 3 – 8 buah, dengan masing-masing buah bisa menghasilkan 1.000 – 2.500 biji siap semai. Hal ini juga tergantung dari umur indukan dan kesuburan tanaman. Disarankan biji setelah dipanen tidak langsung ditanam, karena tingkat keberhasilannya akan rendah.

Setelah biji dikeluarkan dari buahnya, tampung dikertas dan kering anginkan sampai kering, kurang lebih 4 jam biji sudah kering. Kemudian biji dapat disemaikan dengan cara sebagai berikut :

  • Siapkan wadah plastik dan media tanam yang steril
  • Tabur biji secara merata, jangan terlalu padat
  • Tutup wadah tempat semai dengan plastik transparan yang rapat.
  • Tempatkan semaian tersebut ditempat tenaungi/teduh.
  • Sebulan kemudian, biji-biji tersebut akan tumbuh tunas, kemudian setelah kurang lebih 2 minggu, bibit siap dipisahkan dalam pot tunggal diameter 8 – 10 cm.
  • Setelah 3 – 4 bulan dipot tunggal, bibit diseleksi untuk mendapatkan tanaman terbaik. Bibit hibrida akan Nampak perbedaan dengan induknya.
  • Penyiraman sebaiknya dilakukan dipermukaan media tanam, jangan langsung mengenahi tanaman.

Baca juga : trik membuat batang caladium tumbuh kokoh dan tegak

Kunci keberhasilan dalam memperbanyak keladi adalah kesabaran dan keuletan, terus berani mencoba bila gagal. Karena pengalaman yang akan membawa kesuksesan. Selamat mencoba…….

Komentar