Membuat media tanam fermentasi untuk aglaonema


aglaonema hibrida
Aglaonema hibrida

wOw – Media tanam menjadi kunci tanaman tumbuh subur dan prima. Media tanam yang tepat akan mendukung penyerapan hara dan air ke dalam tanaman. Dengan media tanam berfermentasi, hara yang tersedia didalamnya akan diserap tanaman sesuai kebutuhannya. Selama ini teknik fermentasi biasa digunakan untuk mempercepat pembuatan kompos dari pupuk kandang atau pupuk hijau. Tujuannya mempercepat proses pelapukan bahan-bahan organik pembuatan kompos tersebut, sehingga cepat bisa digunakan.
Media tanam yang difermentasi memang lebih baik dibanding media tanam yang biasa. Semua senyawa organik pada bahan-bahan media tanam yang difermentasi diurai dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana yang gampang diserap oleh tanaman. Media tanam fungsinya tidak hanya sebagai penopang tumbuh tanaman, tapi juga memasok unsur hara dan senyawa yang diperlukan oleh tanaman. Ragam unsur hara pada media tanam terfermentasi menjadi lengkap, baik hara makro maupun hara mikro.

Untuk itu, dengan media tanam fermentasi aglaonema akan berwarna lebih cerah dan lebih segar. Hal ini karena peran unsur hara mikro seperti boron, tembaga, seng dan mangan yang terkandung dalam media tanam tersebut, walaupun jumlahnya sedikit, namun dapat terserap oleh tanaman dengan baik. Disamping itu penggunaan bahan media tanam sekam mentah difermentasi akan menyebabkan vitamin B1 yang masih terkandung dari sisa ari-ari beras dapat dimanfaatkan dengan baik.

Baca juga : tips merawat aglaonema agar warna daun cerah

Penggunaan media tanam yang difermentasi pada penanaman aglaonema, akan membuat akar-akar aglaonema berwarna putih, dan bola-bola akarpun menjadi lebih rimbun. Dengan perakaran yang banyak, tanaman menjadi sehat dan kuat, karena penyerapan hara dan air yang optimal. Media tanam yang difermentasi tidak mudah hancur. Dan pada media tanam tersebut jumlah patogen dapat ditekan, karena akan ikut terurai oleh mikro organisme yang menguntungkan tanaman. Dengan media tanam fermentasi tanaman aglaonema berani disiram sehari sampai 3 kali, dan akarpun tidak gampang busuk. Namun dengan syarat menambah lubang drainase dibawah pot dan samping pot, agar air tidak tergenang pada media tanam. Penyiraman yang sering akan menambah suplai oksigen yang dibawa oleh air siraman melimpah yang bisa digunakan untuk pernapasan akar.

Ada dua metode membuat media tanam fermentasi untuk menanam aglaonema.
a. Fermentasi media tanam dengan cara kering
Dikatakan cara kering bukan berarti tidak menggunakan air sama sekali, namun penggunaan air dibatasi, tingkat kebasahan media tanam yang difermentasi hanya 30%. Adapun bahan-bahan media tanam yang difermentasi adalah bahan yang beresiko menimbulkan kontaminasi jamur maupun bakteri, dan bahan yang mentah. Misalnya, sekam mentah, cacahan pakis, cocopeat, humus kasar, dan pupuk kandang. Cara fermentasi kering sebagai berikut :

  • Siapkan bahan media tanam yang akan digunakan, fermentasi dilakukan bisa individu bahan atau yang sudah dicampur. Bila fermentasi bahan campuran maka perbandingannya harus disesuaikan untuk media tanam aglaonema yang diinginkan. Bisa baca artikel media tanam aglaonema yang terbaik untuk tumbuh subur.
  • Aktifkan bakteri fermentasi, dengan cara buat larutan gula secukupnya, masukkan bakteri fermentasi yang digunakan (misal EM4) sesuai dosisnya, biarkan larutan tersebut selama 10 menit.
  • Masukkan larutan bakteri yang sudah aktif tersebut dalam ember yang sudah terisi air, jumlah air kira-kira cukup untuk membuat 30% kebasahan dari bahan yang akan difermentasi. Kemudian aduk-aduk.
  • Siramkan larutan tersebut ke bahan-bahan yang akan difermentasi sambil diaduk-aduk sampai merata tingkat kebasahannya.
  • Setelah penyiraman merata hamparkan bahan media tanam tersebut, jangan terlalu tebal. Kemudian tutup dengan karung goni, karena sifat bakteri fermentasi tersebut aerob, maka dibutuhkan oksigen untuk proses fermentasi berjalan baik.
  • Setiap pagi cek dan aduk – aduk, apabila suhu bahan-bahan yang difermentasi tersebut meningkat menjadi panas dan tercium bau asam segar seperti bau tape dan tidak bau busuk, tanda bahwa proses fermentasi berjalan baik.
  • Bila suhu sudah kembali seperti semula atau mulai menurun menjadi hangat, kurang lebih 3 – 7 hari, tanda proses fermentasi sudah selesai dan bahan-bahan tersebut bisa digunakan untuk campuran media tanam.
  • Kering anginkan bahan-bahan yang telah terfermentasi tersebut, dan siap untuk dicampurkan dengan arang sekam atau bahan steril lainnya untuk media tanam fermentasi aglaonema.

Baca Juga : penyakit pada aglaonema dan cara mengendalikannya

b. Fermentasi media tanam dengan cara basah.
Cara basah adalah fermentasi dengan cara direndam dalam air, yaitu bahan bahan yang akan difermentasi seperti sekam mentah, cocopeat, cacahan pakis, humus kasar, dan pupuk kandang, dimasukkan dalam drum atau bak dan direndam. Adapun cara pembuatan untuk fermentasi basah adalah sebagai berikut :

  • Siapkan bahan media tanam yang akan digunakan, fermentasi dilakukan bisa individu bahan atau yang sudah dicampur. Bila fermentasi bahan campuran maka perbandingannya harus disesuaikan untuk media tanam aglaonema yang diinginkan.
  • Masukan bahan-bahan yang digunakan dalam drum/ember sesuai dengan jumlah bahan yang akan difermetasi, isi dengan air biasa dan aduk, pengisian air jangan penuh.
  • Aktifkan bakteri fermentasi, dengan cara buat larutan gula secukupnya, masukkan bakteri fermentasi yang digunakan (misal EM4) sesuai dosisnya, biarkan larutan tersebut selama 10 menit.
  • Masukan larutan bakteri fermentasi yang sudah aktif tersebut dalam rendaman bahan-bahan media tersebut, sambil diaduk-aduk biar cepat merata.
  • Letakkan bahan-bahan yang difermentasi tersebut di tempat yang teduh, jangan kena matahari langsung dan jangan ditutup, karena proses fermentasi yang aerob membutuhkan oksigen.
  • Setiap pagi lakukan pengadukan, bila diaduk timbul gelembung-gelembung udara dan bau asam segar seperti bau tape, dan tidak bau busuk, tanda proses fermentasi berjalan baik.
  • Biarkan proses fermentasi berjalan 1 – 2 minggu, setelah itu angkat bahan-bahan tersebut dan tiriskan, menunjukan warna kuning kecoklatan.
  • Kemudian kering anginkan dan bahan-bahan fermentasi tersebut, siap dicampur lagi dengan arang sekam, atau bahan steril lainnya untuk media tanam fermentasi aglaonema.

Baca juga : trik membuat aglaonema beranak banyak

Media tanam fermentasi sebenarnya tidak hanya baik untuk tanaman aglaonema saja. Sebenarnya baik untuk semua jenis tanaman hias. Namun karena pembuatan media tanam fermentasi diperlukan proses yang memakan waktu dan biaya, sehingga banyak pekebun menggunakan hanya untuk tanaman hias yang mempunyai nilai tinggi. Khususnya tanaman hias yang mempunyai perakaran putih halus dan sensitif terhadap porousitas, seperti aglaonema, keladi, alokasia dll.
Penggunaan media tanam fermentasi membuat pertumbuhan tanaman subur dan sehat karena media tanam yang difermentasi menjadi steril, sehingga pertumbuhan jamur dan bakteri bisa ditekan, selain itu hara lebih tersedia bagi tanaman tersebut. Selamat mencoba….

Komentar